MOUSE

Kamis, 03 April 2014

geomorfologi



SAMPEL 1
GEOMORFOLOGI : PENGERTIAN, HAKEKAT DAN KONSEP-KONSEP DASAR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfWnd81lUB3L8kklcwYKLFoU6jXTSAQuQAcxs1H0YGX_bGAlKdptFIVJ0c184bKaRVQEvzZE5P5uUOnXSl52iDcT1wERjC4CI4ASEjwdF4PuQFgscl0L-6WdGeVVEOddD5ijlV4Q1_4Ks/s320/land+form.jpg
Bentuk permukaan bumi meliputi dataran dan dasar laut atau bagian yang timbul di atas permukaan laut, dan bagian yang tenggelam didasar laut. Diatas dataran terdapat macam-macam bentuk lahan seperti bukit, pegunungan, lembah, pantai, delta dan sebagainya, didasar lautpun terdapat jurang laut (palung), gunung-gunung di dasar laut, punggung-punggung laut dan lain-lain. Kesemua bentuk-bentuk tersebut merupakan kajian geomorfologi.

Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani yaitu ge  berarti bumi, morphe berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan  proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.
Melalui kajian proses, geomorfologi berusaha mengkaji bagimana bentukan asal tersebut terjadi dan terbentuk, sebab bentukan alam yang kita lihat sama namun kemungkinan proses dan gaya-gaya (kekuatan) yang membentuknya berlainan. Contoh daerah perbukitan , dapat terbentu dari proses erosi dari kekuatan air yang mengalir ( tenaga eksogen), tetapi dapat juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ).
Dengan demikian melalui geomorfologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, sekaligus menganalisa bagaimana bentukan tersebut dapat terjadi dan bagaimana perkembangan bentukan itu selanjutnya.
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang telah berdiri sendiri seperti oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
a.       Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena atmosfera, litosfera, hidrosfera, dan biosfera. Kajian geomorfologi adalah pada fenomena litosfera, khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.
b.      Geomorfologi dan Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisik bumi yaitu : hidosfera, litosfera dan atmosfera.  Dengan demikian geomorfologi itu adalah bagian dari fisiografi.
c.       Geomorfologi dan Geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk didalamnya asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya ( termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang (kartili, 1958). Dengan demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.

Lebih lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat bagian besar (H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1)      Geomorfologi statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk permukaan bumi yang nyata.
2)      Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang menyebabkan bentuk permukaan itu terjadi.
3)      Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief permukaan bumi.
4)      Geomorfologi kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam dengan menggunakan ukuran tertentu.

Gejala morfologi ada sejak jaman romawi dan yunani. Pada waktu itu sampai abad petengahan terdapat terori malapetaka (Catastrophism theory). Teori ini menyatakan perubahan bumi akan berubah apabila terjadi ciptaan baru oleh tuhan. Perubahan-berubahan ini diiringi oleh malapetaka-malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah longsor, banjir, letusan gunung berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia yaitu J.Mutton (1726-1797) menyusun “teori uniformitarianisme” (uniformitarianism theory). Teori ini mengatakan bahwa gaya dan proses yang mengubah bentuk permukaan dari dahulu hingga sekarang sebenarnya sama, yang berbeda hanya kekuatan, kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya dinyatakan bahwa semua bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan tetapi secara terus menerus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBsjCPTPSPpesGFzm9iu2a95blHHkQkOoP-oE2tF7QxO5ahOR4zKt3UT93I1FnU8iDQGNfyWVR2OxI94vmonMcuWxxSRXjx_Aa9J-zf19jkM0KX4Yv1FqLQudcKzPe4PPTJ7TEwob65-w/s400/landform.jpg
Prinsip dasar dalam kajian geomorfologi :
1)      Gaya dan proses pembentukan bentang alam sepanjang masa adalan sama. Perbedaannya terletak pada kekuatannya.
2)      Gaya dan proses geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
3)      Iklim sangat mempengaruhi pembentukan bentang alam
4)      Tingkat perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan bentang alam yang berbeda juga
5)      Siklus geomorfik yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering dijumpai pada siklus geomorfik yang tunggal
6)      Mahluk hidup yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan bentang alam.

SAMPEL 2
Geologi dan Geomorfologi
PENDAHULUAN

Geosfer sebagai objek materil geografi terdiri dari litosfer,atmosfer,hidrosfer, dan biosfer. Litosfer merupakan struktur lapisan bumi teratas yang tersusun oleh batuan, dan batuan tersusun oleh mineral-mineral. Kenampakan litosfer sebagai wilayah di permukaan bumi berupa daratan benua, pulau/kepulauan dan dibawah permukaan laut berupa dasar laut/lautan. Ilmu yang mengkaji litosfer sebagai komponen geosfer adalah geologi dan geomorfologi,dan pedologi (ilmu tanah).



A.GEOLOGI

Pengertian geologi menurut Holmes yaitu : Geologi merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang evolusi bumi secara meneyluruh beserta penghuninya, sejak awal pembentukannya hingga sekarang, yang dapat dikenali dalam batuan.
Sedangkan menurut Bates dan Jackson Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi terutama mengenai materi penyusunannya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut , sejarah planet itu dan bentuk-bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk.
Berdasarkan pengertian geoligi tersebut maka dapat diketahui bahwa ruang lingkup pembahasan tentang geologi sangat luas.

Geologi dapat dibedakan menjadi beberapa cabang, yaitu :
A) Berdasarkan subjeknya :
- Proses geologi : geologi fisik dan geologi tektonik
- Material kulit bumi : kristalografi,minerologi,petrologi,sedimentologi
- Bentuk dan struktur bumi : geologi struktur
- Sejarah bumi : geologi sejarah,stratigrafi,paleontologi
- Sifat fisik bumi : geofisika
- Distribusi unsur kimia : geo kimia
B) Berdasarkan terapannya
- Geologi ekonomi
- Geologi tambang
- Geologi minyak
- Agrogeologi
- Hidrogeologi
- Geologi teknik
- Geologi tata lingkungan
C) Berdasarkan metode kerja
- Geologi lapangan
- Fotogeologi


B.GEOMORFOLOGI

Geomorfologi merupakan ilmu kebumian yang mengkaji den mendeskripsikan bentuk-bnwtuk permukaan bumi (geometri) dan proses yang berkenaan dengan pembentukan dan perkembangannya. Menurut Verstappen dan Soeharsono menyatakan bahwa ada banyak konsepsi yang mengemukakan lingkup studi geomorfologi tetapi tekanannya selalu berdasarkan pada :
- Bentuk lahan (landform)
- Proses
- Perkembangan jangka panjang atau asal dari bentuk lahan
- Kaitan lingkungan
Geologi dan geomorfologi didasarkan pada fenomena/gejala yang terekam dalam batuan maka dibawah ini akan kami bahs tentang batu atau litologi.

i. jenis dan asal-usul batuan
Batuan mempunyai pengertaian yang berbeda dengan batu. Batuan adalah segala macam material padat yang menyusun kulit bumi, baik yang telah padu maupun yang masih lepas. Material padat tersebut terjadi dari agregat mineral, baik hanya satu jenis mineral maupun berbagai jenis mineral.
Mineral adalah suatu unsur atau persenyawaan nonorganik yang terbentuk secara alami, yang memiliki struktur internal teratur,komposisi kimia,bentuk kristal, dan sifat fisik tertentu yang menjadi karakteristiknya mencakup material yang membentuk litosfer atau kerak bumi yang terdiri dari mineral-mineral pembentuk batuan. Yang tergolong batuan antara lain : batu,pasir,tanah lempung.
Pengelompokan batuan berdasarkan kejadiannya atau cara terbentuknya (genesis) menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Batuan beku = batuan magma adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan atau kristalisasi magma
2. Batuan sedimen = batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari bahan sedimen yang diendapkan, dan setelah mengalami proses geologi menjadi batuan sedimen
3. Batuan metamorfosa = batuan malihan adalah batuan yang terbentuk karena batuan mengalami tekanan dan atau suhu yang tinggi sehingga berubah sifat(mengalami metamorfosa) menjadi batuan metamorf atau batuan malihan.


Batuan beku
Magama dapat membeku dibawah atau di atas permukaan bumi, magma adalah zat cair –liat-pijar yang merupakan senyawa silikat dalam kondisi tekanan suhu yang tinggi didalam tubuh bumi. Bila magama mengalir atau meleleh di permukaan bumi disebut larva sedangkan magma yang membeku di permukaan bumi terbentuklah batuan beku dalam atau batuan beku intrusive atau sering juga disebut batuan beku putoni. Dan jika magma dapat mencapai permukaan bumi dan dapat membeku dipermukaan bumi terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif. Berikut jenis-jenis batuan beku :
a) Batuan beku dalam
Magma yang membeku di bawah permukaan, pendinginannya sangat lambat sehingga memungkinkan tumbuhnya Kristal-kristal besar dan sempurna bentuknya yang menjadi tekstur tubuh batuan beku dalam.
b) Batuan beku luar
Magma yang mencapai permukaan bumi melalui permukaan bumi melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan beku luar.


TEKSTUR BATUAN BEKU
Ada beberapa tekstur batuan beku, yaitu :
1. Gelas ( glassy)
2. Afanitik ( aphanitic)
3. Faneritik (phaneritic)
4. Porfiritik (porphyritic)
5. Piroklastik (pyroclastic)

Batuan sedimen
Klasifikasi batuan sedimen ada dua yaitu :
1. Batuan sedimen klasik yang terbentuk dari fragmen-fragmen batuan lain yang diendapkan oleh media pengangkut (seperti air, angin) secara klastis.
2. Batuan sedimen non klastik atau kimiawi dan organic terbentuk oleh proses atau proses biologi dari hasil pelarutan batuan lain.

Batuan metamorf
Batuan metamorf disebut juga dengan batuan malihan demikian juga dengan prosesnya. Proses tersebut merupakan himpunan mineral dan tekstur batuan , namun dibedakan dengan proses diagenesa dan proses pelapukan yang merupakan proses perubahan.

Jenis batuan metamorf
penamaan batuan metamorf dapat didasarkan pada tekstur dan juga himpunan mineralnya. Yang umum digunakan adalah berdasarkan batuan asalnya yaitu :
a. Dari lanau dan mudstone
b. Dari basalt
Berdasarkan proses terjadinya metamorfisme dapat digolongkan atas 3 macam, yaitu :
1. Metamorfisme kontak/sentu/termal
2. Metamorfisme dinamik/dislokasi/kinematik/kataklastik
3. Metamorfisme regional

Siklus batuan
Batuan pertama adalah batuan bekuyang terjadi akibat magma mendingin dan memadat. Batuan beku di permukaan bumi bersentuhan langsung atmosfer setiap saat , maka perlahan-lahan akan terindistegrasi dan terkomposisi. Proses ini disebut proses pelapukan. Material hasil rombakan ini yang terlepas dari induknya, ditransfor dan diendapkan oleh berbagai media, erosi,gravitasi,aliran air,gletser,angin dan gelombang sebagai sedimen atau endapan ditempat yang rendah (laut) sebagai lapisan-lapisan mendatar. Melalui proses litifikasi yang artinya berubah menjadi batuan,sedimen ini berubah menjadi batuan sedimen.
Jika batuan sedimen berada jauh dibawah permukaan bumi atau terlibat dalam dinamika pembentukan pegunungan akan dipengaruhi oleh tekanan yang besar dan suhuyang cukup tinggi. Akibatnya bahan sedimen ini akan bereaksi dan berubah menjadi batuan metamorf atau batuan malihan.
Jika batuan metamorf berada pada tekanan dan suhu yang tinggi ia akan melebur dan menjadi magma. Perulangan tersebut pasti ada penyimpangan. Misalnya batuan beku disamping tersingkap di permukaan, dapat juga  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar